Fiqih

HAKEKAT TAQWA

Asy-Syaikh al-‘Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah,

TAQWA adalah : Menjauhi amal-amal kejelekan, baik berupa kesyirikan, kefasikan, maupun kebid’ahan. Menegakkan amal-amal shalih dan aqidah yang lurus. Seseorang tidak akan menjadi insan bertaqwa kepada Allah — ‘Azza wa Jalla — dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya kecuali apabila: benar amalan-amalannya, lurus aqidahnya, dan benar manhajnya. Tidak akan bisa meraih sifat mulia ini (taqwa, pen) kecuali barangsiapa yang bisa mencapai semua makna-makna di atas. Itu tidak akan bisa dilakukan kecuali dengan (berbekal) ilmu tentang Kitabullah (al-Qur’an), Sunnah Rasulullah — shallallahu alaihi wa sallam — dan Manhaj Salafush Shalih, serta berpegang teguh dengannya dan menggigitnya dengan gigi geraham.”

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] والتقوى : اجتناب الأعمال السيئة من شرك أو فسق أو بدعة ، والقيام بالأعمال الصالحة ، والعقائد الصحيحة ، لا يكون المرء متقيا لله عز وجل حق تقواه إلا إذا صحّت أعماله ، وصحّت عقيدته ، وصحّ منهجُه ، لا يتشرّف بهذه الصفة العظيمة ، إلا من أحرز هذه المعاني كلها ، ولا يتأتّى ذلك إلا بالعلم بكتاب الله وسنة رسول الله ومنهج السلف الصالح ، والاعتصام بذلك والعضّ على ذلك بالنواجذ .[/sc_typo_arabic]

Dari : ‘Kalimah’ (Nasehat Singkat) Asy-Syaikh Rabi’ untuk para peserta Daurah Maroko, 8 Shafar 1437 H

Majmu’ah Manhajul Anbiya
https://telegram.me/ManhajulAnbiya

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button