Aqidah

Memahami Makna Syahadat

? Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata:

“Ketahuilah, bahwa (kalimat) laa Ilaha illah tiada memberikan manfaat kepada sang pengucapnya melainkan dengan mengetahui maknanya dan beramal dengan konsekuensinya. Sesungguhnya ia (kalimat tersebut) tidak bermanfaat melainkan dengan kejujuran (keyakinan hatinya sama dengan ucapan lisannya), serta ikhlas dan yakin.

Karena kebanyakan pihak yang mengucapkan (justru) berada di kerak neraka yang paling bawah.

? Maka dalam persaksian (syahadat) ‘laa ilaha illallahharus ada:

  • keyakinan dalam hati,
  • ucapan dengan lisan, dan
  • amal dengan anggota badan.

Jika gugur salah satu dari tiga kewajiban ini, maka seseorang bukan termasuk seorang muslim.

? Jika seorang sebagai muslim dan beramal dengan anggota badan, kemudian terjadi dari dirinya ucapan, perbuatan, atau keyakinan yang bertentangan dengan itu, maka tidaklah bermanfaat baginya ucapan ‘laa ilaha illallah‘; dan dalil permasalahan ini dari Al-Qur’an dan as-Sunnah maupun pernyataan dari para imam madzhab terlalu banyak untuk bisa dihitung.”

? (Dikutip dari kitab ad-Durar as-Saniyah jilid 2 halaman 350)

قال شيخ الإسلام محمد بن عبد الوهاب رحمه الله 

فاعلم أن لا إِله إلا الله لا تنفع قائلها إلا بعد معرفة معناها و العمل بمقتضاها و أنها لا تنفع إلا بعد الصدق، و الإخلاص و اليقين، لإن أكثر قائلها في الدرك الأسفل من النار

فلابد في : شهادة أن لا إله إلا الله، من ٱعتقاد بالجنان، و نطق باللسان و عمل بالأركان. فإن اختل نوع من هذه الأنواع، لم نكن الرجل مسلما
فإذا كان الرجل مسلما، عاملا بالأركان ثم حدث منه قول أو فعل أو اعتقاد يناقض ذلك، لم ينفعه قول لا إله إلا الله؛ و أدلة ذلك في الكتاب و السنة و كلام الأئمة أكثر من أن تحصر
(
الدرر السنية ٢/٣٥٠)

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button