Manhaj

Menyikapi Seorang Yang Bersumpah bahwa Diri Bukan Ikhwani

Bagaimana kita Bersikap terhadap seseorang yang bersumpah bahwa dirinya tidak termasuk Ikhwanul Muslimin (IM) (baca : Ikhwanul Muflisin), padahal amaliahnya dan fikrahnya adalah fikrah IM?

 

Al-Walid asy-Syaikh al-‘Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah menjawab :

“Kalau dia bersumpah, padahal kita meragukan kejujurannya, karena memang mereka (IM) itu orang yang biasa ber-taqiyyah dan berdusta. Mereka berani bersumpah, bersaksi untukmu di depan Ka’bah bahwa dia bukan Quthbi, bukan Ikhwani, mereka memang terdidik dengan kedustaan. Mereka tidaklah memerangi lawan-lawannya kecuali dengan kedustaan. Mereka tidak memiliki hujjah (argumentasi).

 

Namun katakan kepadanya, “Buktikan ucapanmu (bahwa kamu bukan IM). Jelaskan kebatilan IM, tahdzir-lah (umat) dari mereka (IM).” Kalau dia menolak berarti dia termasuk mereka (IM).

Kalau dia menolak, katakan kepadanya, “Aku akan membenarkan (pengakuan dan sumpah)mu. Tapi tempulah jalan para Salafush Shalih. Para Salaf telah ijma’ (sepakat) atas wajibnya tahdzir dari para pengusung kesesatan. Jadi, jelaskan sekarang (kebatilan IM tersebut), tahdzir-lah. Jika benar kamu seorang salafy, maka tempuhlah manhaj Salaf dalam hal menjelaskan (kebatilan kelompok-kelompok sesat). Kalau dia mau menjelaskan dan mengkritik (IM) maka kita akan membenarkan dia. Jika dia menolak, maka dia termasuk mereka (IM).

Jelas? Inilah caranya (menyikapi orang tersebut, pen)

Sumber : Kaset berjudul, “Berpegang kepada al-Kitab dan as-Sunnah”

http://www.sahab.net/forums/index.php?s=c1eece96815a8bc799563d85386860de&showtopic=146005

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button