Fawaid

SEBAB-SEBAB UNTUK KOKOH DI ATAS AGAMA

Pertanyaan :
Wahai syaikh yang mulia… Sungguh semakin banyak fitnah di zaman ini. Maka apa saja sebab-sebab terpenting untuk kokoh di atas agama Allah ‘Azza wa Jalla ?

Jawaban :
Sebab-sebab terpenting untuk bisa kokoh di atas agama-Nya adalah
beriman kepada Allah ‘Azza wa Jalla,
ridha dengan-Nya, dan
menegakkan ketaatan kepada-Nya semaksimal kemampuan.

Diriwayatkan dari Nabi shallahu-alaihi-wasallam, bahwa beliau bersabda :
“Apabila engkau melihat kekikiran ditaati, hawa nafsu diikuti, dunia lebih didahulukan, dan setiap orang yang memiliki pendapat berbangga dengan pendapatnya ; maka wajib bagimu mengurus dirimu sendiri, dan tinggalkanlah urusan keumuman orang.”

Namun sifat ini tidak bisa diterapkan kepada keadaan kita sekarang, Alhamdulillah.

(“kekikiran ditaati”) berlomba-lombanya manusia mencintai dan mengejar harta.

(“Dunia lebih didahulukan”) begitu juga ini pun ada. Karena mayoritas manusia mendahulukan dunia di atas akhirat,

(“hawa nafsu yang diikuti”) begitu juga ini ada. Sampai-sampai dijelaskan ‘ulama, ‘engkau mendapati sebagian ‘ulama tidak ada yang dia inginkan selain membela pendapatnya dan hawa nafsunya’. Tanpa melihat apakah pendapat tersebut benar ataukah salah.

(“Setiap orang yang memiliki pendapat berbangga dengan pendapatnya”) ini juga merupakan musibah, bahwa seseorang apabila berpendapat dengan sebuah pendapat, padahal dia bukan seorang yang ‘alim (berilmu), dia berpendapat dengan sebuah pendapat pada perkara-perkara dunia misalnya, kemudian dia berbangga dengannya, tidak mau mengalah kepada orag lain, walaupun jelas baginya bahwa itu benar. Maka ketika demikian, wajibmu atasmu untuk mengurus dirimu sendiri.

Wajib bagi seseorang kembali kepada Allah ‘Azza wa Jalla sesuai apa yang datang di dalam Al-qur’an dan as-Sunnah, dan sesuai apa yang ditempuh para Salafush Shalih.

Hendaklah dia bertakwalah kepada Allah semaksimal kemampuannya, dengan menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar, serta berdakwah kepada Allah di atas ilmu.

Liqaa’ al-Bab al-Maftuh 196

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] أسباب الثبات على الدين[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] السُّـــــــؤَالُ:[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] يا فضيلة الشيخ, لقد كثرت الفتن في هذا الزمن، فما هي أهم أسباب الثبات على دين الله عز وجل؟[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] الجَـــــوَابُ:[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] أهم أسباب الثبات هو الإيمان بالله عز وجل، والرضا به، والقيام بطاعته بقدر الاستطاعة ويروى عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: «إذا رأيت شحاً مطاعاً، وهوىً متبعاً، ودنيا مؤثرة، وإعجاب كل ذي رأيٍ برأيه، فعليك بخاصة نفسك، ودع عنك أمر العوام أو العامة» مع أن هذا الوصف لم ينطبق علينا الآن والحمد لله، نعم هناك (شح مطاع) تكالب الناس على حب المال وطلبه (دنيا مؤثرة) كذلك موجود ، فإن كثيراً من الناس يؤثر الدنيا على الآخرة (هوىً متبع) كذلك موجود، حتى بين العلماء تجد بعض العلماء لا يريد إلا أن ينصر رأيه وهواه، بغض النظر عن كونه الصواب أو الخطأ، (وإعجاب كل ذي رأيٍ برأيه) هذا أيضاً من البلاء: أن الإنسان إذا رأى رأياً وإن كان ليس عالماً، رأى رأياً في أمور الدنيا مثلاً وأعجب به ولا ينصاع إلى غيره ولو تبين أنه الحق فهنا عليك بخاصة نفسك.[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فعلى الإنسان أن يصير إلى الله عز وجل حسب ما جاء في القرآن والسنة، وحسب ما درج عليه السلف الصالح ، ويتقي الله ما استطاع بالأمر بالمعروف والنهي عن المنكر والدعوة إلى الله على بصيرة.[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [196][/sc_typo_arabic]

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button